Minggu, 30 Agustus 2009

Wisata Temanggung

CANDI GONDOSULI

Candi Gondosuli terletak di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu, kira-kira 12 kilometer sebelah utara Kota Temanggung. Letak candi ini cukup strategis, berada pada jalur beberapa obyek wisata lainnya di Kabupaten Temanggung seperti Candi Pringapus, Wana Wisata Jumprit, Curug Surodipom juga berdekatan dengan Gunung Sindoro-Sumbing. Candi Gondosuli barangkali merupakan salah satu candi yang belum begitu banyak diketahui masyarakat umum (awam), termasuk masyarakat Temanggung sendiri. Tidak seperti candi-candi yang lain, candi Gondosuli hingga kini masih berada dibawah timbunan tanah. Memang ada beberapa bagian batu candi yang sudah ditemukan lewah penggalian, namun menurut banyak ahli, Candi Gondosuli berukuran sangat besar sehingga kalau digali dapat menenggelamkan seluruh kawasan desa. Diperkirakan Candi Gondosuli adalah bekas istana sebuah kerajaan. Rajanya bernama Rahayan Patapan yang memeluk agama Hindu. Kendati sebagian besar dari batu-baruan candi masih tertutup tanah, akan tetapi di antara batu-batuan yang sudah ditemukan terdapat beberapa yang memiliki keistimewaan. Misalnya, ada sebuah Yoni berbentuk batu segi empat dengan lubang ditengah-tengahnya. Di dalam lubang Yoni tersbeut terdapat air yang menurut masyarakat setempat tidak pernah kering, sekalipun di musim kemarau. Yoni berlubang tersebut hingga saat ini masih dianggap memiliki kekuatan magis. Di samping Yoni, terdapat juga sebuah batu berbentuk setengah lingkaran. Menurut ceritera, pada jaman dahulu batu setengah lingkaran itu sering di gunakan Raja Dang Karayang Pupalar untuk bertapa jika kerajaannya menghadapi ancaman.



CANDI PRINGAPUS

Candi Pringapus adalah candi kuno peninggalan zaman Hindu, terletak di desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung dengan jarak kurang lebih 19 Km dari Kota Temanggung. Candi ini menurut sejarah didirikan pada tahun 772 C atau 850 M sesuai dengan prasasti yang ditemukan di sekitar candi ketika diadakan restorasi pada tahun 1932. Eksistensi sebuah candi baik Hindu maupun candi Budha selalu dikaitkan dengan unsur-unsur kosmologi, unsur alam semesta sebagai sumber hidup manusia. Ia dikreasikan untuk menghadirkan sosok ke-Tuhanan yang dirindukannya, yang memiliki kekuatan dan kekuasan mencipta, memelihara sekaligus membinasakan kehidupan; ia merupakan manifestasi simbolik kepercayaan religi masyarakat tertentu; dan ia juga didirikan untuk mengukuhkan kebesaran dan kekuasan seorang raja atau ratu yang memerintah suatu wilayah. Dengan demikian, sebuah candi dibangun dengan kreasi sedemikian rupa sehingga mampu memberi penekanan pada unsur alam semesta, misalnya unsur gunung, sungai, laut dan sebagainya.

Gambaran kosmis dari Candi Pringapus terlihat pada hiasan-hiasan yang merupakan replika Mahameru, nama sebuah gunung tempat tinggal para dewata. Hiasan itu berupa Antefiq atau Simbar dan relief hapsara-hapsari. Antefiq adalah hiasan berbentuk segi tiga kerucut yang brfungsi untuk menambah keindahan dan memberi penekanan unsur gunung pada candi. Sedangkan hapsara-hapsari adalah makhluk setengah dewa penghuni istana dewata. Candi Pringapus bersifat Hindu Sekte Ciwaistis. Hal ini terlihat dari adanya arca-arca bersifat Hindu yang erat kaitannya dengan Dewa Ciwa. Sebagaimana lazimnya candi-candi Hindu yang memanifestasikan Ciwa, posisi candi dan letak arca-arcanya selalu menjadi ciri khas yang memperhatikan penjuru mata angin. Pintu utama candi menghadap ke timur, dan dikanan-kirinya dijaga kala dan nandi. Kala adalah anak Ciwa yang lahir dari persatuan antara Ciwa dengan kekuatan alam yang dahsyat. Kala lahir sebagai raksasa sakti yang dapat mengalahkan semua dewa. Sedangkan Nandi adalah lembu putih kendaraan Ciwa, sehingga dalam satu perwujudannya Ciwa disebut Nandi Cwara.

Pada bagian lain terdapat Durga Mahesasuramardhini. Durga merupakan salah satu perwujudan Uma sebagai dewi cantik dengan berbagai macam senjata anugerah dewa. Sebagai Durga, Uma menurut legenda berhasil mengalahkan raksasa sakti berwujud kerbau yang mengganggu para Brahmana. Di dalam candi juga terdapat Yoni yaitu salah satu perwujudan Uma (Istri Ciwa) yang berfungsi sebagai alas arca Ciwa atau perwujudannya (biasanya Lingga) persatuan lingga dan Yoni merupakan simbol penciptaan alam semesta sekaligus simbol kesuburan. Sebagai saksi kebesaran sejarah masa silam, hal lain yang menarik dari Candi Pringapus adalah hiasa Kala berdagu seperti Kala type Jawa Timur. Dengan demikian kenyataan ini menolak pendapat bahwa Kala berdagu hanya ditemukan di Jawa Timur.




JUMPRIT





Jumprit merupakan obyek wisata spiritual di lereng gunung Sindoro dengan panorama alam pegunungan dan bumi perkemahan berhawa sejuk. Tempat ini erat hubungannya dengan legenda Kyai Nujum Majapahit yang tertulis dalam serat Chentini. Didekat mata air jumprit terdapat makam Ki Jumprit. Disini peziarah melakukan semedi yang biasanya dilanjutkan dengan mandi kungkum, membuang celana dalam, BH sebagai perlambang menghilangkan Sial. Air jumprit juga digunakan sebagai Air Berkah untuk upacara Tri Suci Waisak setiap tahunya. Terletak disebelah barat kecamatan Ngadirjo, jarak dari kota Temanggung 28 km. Jalan sampai lokasi sudah diaspal sehingga perjalanan cukup menyenangkan sambil menikmati potensi Agrowisata. Disediakan wisma untuk menginap dan anda dapat menikmati udara dan dapat menikmati udara segar serta indahnya pemandangan matahari terbit.

Objek Wisata ini erat kaitannya dengan legenda Kiai Nujum Majapahit yang tertulis dalam serat chentini. Di dekat sumber mata air Jumprit terdapat makam Ki Jumprit.

Di sini, wisatawan yang melakukan ziarah, setelah bersemedi di dekat makam Ki Jumprit kemudian melaksanakan mandi kungkum di kolam dekat mata air Jumprit.

Bahkan ada kepercayaan, untuk membuang sial yang menghinggapi kehidupan wisatawan, maka ada pula wisatawan yang membuang celana dalam dan kutang (BH) sebagai simbol membuang sial yang bersangkutan.

Dari kota Temanggung hingga lokasi wisata jalannya berkelak-kelok dan beraspal, sehingga sangat memudahkan wisatawan untuk mengunjungi lokasi wisata tersebut.

“Udara di objek wisata ini sangat sejuk karena pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Selain itu, di lokasi ini terdapat monyet-monyet jinak. Namun, pada wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata ini diingatkan berhati-hati jika membawa benda berkilau, seperti cermin dan kacamata.


MONUMEN BAMBANG SUGENG


Kompleks Monumen Bambang Sugeng berada di atas sebuah bukit kecil di Kranggan, sebelah timur Kota Temanggung, bersebelahan dengan terminal bis. Merupakan monumen peringatan akan perjuangan Mayjen (purn) Bambang Sugeng yang ketika terjadi perang kemerdekaan memimpin pasukan TNI di daerah Temanggung dan sekitarnya. Bambang Sugeng adalah putera daerah Temanggung, lahir di Tegalrejo 31 Oktober 1913. Bambang memulai kariernya di militer sebagai tentara Pembela Tanah Air (Peta) pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, bergabung dengan Daidang II yang saat itu bermarkas di Magelang. prestasinya terus melonjak, dan pada tahun 1945 ia kembali ke Temanggung membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk daerah Temanggung dan Wonosobo. Bambang yang ketika itu berpangkat Letnan Kolonel menjabat sebagai komandang Resimen. Di bawah kepemimpinannya para laskar BKR pernah berhasil melucuti senjata tentara Jepang.

Dari Temanggung, Bambang Sugeng berpindah markas ke Wonosobo dan kemudian pindah lagi ke Purwokerto menjadi Kepala staff. Ia-lah yang memberntas para laskar liar yang memberontak di daerah Cirebon. atas prestasi-prestasinya itu, setelah perang kemerdekaan I dan menjelang perang kemerdekaan II, Bambang Sugeng diangkat menjadi Panglima Divisi sekaligus panglima teritorial yang membawahi wilayah Banyumas, Pekalongan, Kedu, Yogyakarta, dan Semarang berpusat di Magelang. Bambang Sugeng dikukuhkan menjadi kepala Staf umum I Markas Besar Angkatan Darat di Bawah A.H. Nasution setelah perang kemerdekaan II. Ketika terjadi anarkis kekacauan di Jawa Timur sesudah penyerahan kedaulatan (1949), ia dipindahkan ke sana menjadi Panglima Komando Militer (Kodam) Brawijaya. Puncak kariernya di militer terjadi diangakt menjadi Kapala Staf Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).

Di samping prestasi-prestasi yang dibuatnya di bidang kemiliteran, Bambang Sugeng dikenal pula sebagai seorang diplomat yang berhasil. Ketika Presiden Soekarno menerima penganugerahan Bintang Vatikan tertinggi dari Sri Paus. Bambang Sugenglah yang menjabat Duta Besar RI di Vatikan. Ia saat itu juga di anugerahkan penghargaan berupa Bintang Kepapaan. Selait di Vatikan, ia pernah menjadi Duta Besar RI di Jepang, dan Brazillia (1963 - 1965). Bambang Sugeng meninggal dunia pada tahun 1977, dan dimakamkan di tepi kali Progo atas permintaannya sendiri. Di kompleks pemakamnya yang berada di atas sebuah bukit kecil itu, sekarang terdapat sebuah batu besar dengan pahatan tulisan kanji di atasnya. Tulisan tersebut berbunyi "Wampo Daiwa Dalgetzu" yang diartikan dalam bahasa Indonesia dibawahnya menjadi Seloeroeh Doenia Sekeloearga" berangka tahun saka 1377. Batu berukir tersebut merupakan peninggalan Bala tentara Jepang yang pernah ditawan Bambang Sugeng dan pasukannya di daerah Temanggung. Dewasa ini, Monumen Bambang Sugeng termasuk salah satu obyek wisata yang cukup banyak menarik perhatian wisatawan, terutama para pelajar. Tempat ini sudah ditata sedemikian rapi, dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.


TAMAN REKREASI KARTINI TIRTO ASRI



Taman rekreasi Kartini Tirto Asri terletak di tepi jalan utama yang menghubungkan Kota Temanggung dengan beberapa kota disekitarnya. Taman ini berada di bagian selatan Kota Temanggung dengan jarak kurang lebih 1 kilometer. Untuk mencapai Taman ini dapat dipergunakan jasa angkutan umum, angkutan pribadi, maupun angkutan tradisional, seperti andong dan ojek. Memasuki kompleks Taman Rekreasi yang pertama ditemui adalah lapangan parkir kendaraan dengan daya tampung kurang lebih 50 kendaraan roda empat. Setelah itu wisatawan melangkah memasuki taman, sebelumnya wisatawan dipersilahkan mampir di loket untuk mendapatkan tanda masuk. Taman rekreasi kartini terbagi atas 3 bagian antara lain:

  • Arena permainan anak-anak

Arena permainan anak-anak dilengkapi dengan fasilitas seperti ayunan, komidi putar, timbang, papan luncur, tempat duduk dan gardu pandang. Arena permainan anak ini dikelilingi oleh aneka pepohonan yang tumbuh subur.

  • Kolam renang

Kolam renang terbagi 2 bagian, yaitu:

  • Kolam renang untuk umum dengan kedalaman bervariasi yaitu mulai dari 3,5 meter; 3 meter; 2,5 meter; 2 meter dan 1,5 meter.

  • Kolam renang anak-anak memiliki kedalaman 30 centimeter. Kolam renang ini dilengkapi dengan fasiltias kamar ganti pakaian putra/putri gardu pandang, papan dan peluncur. Sumber air baru yang digunakan untuk keperluan kolam berasal dari sumber air alami. Kolam renang, ini dikurang 2 kali dalam seminggu

  • Taman Rekreasi ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas olah raga antaralain lapangan tennis court in and out doors.

Taman Rekreasi Kartini Tirto Asri merupakan tempat yang ideal untuk bersantai bagi wisatawan yang sedang melakukan perjalanan jauh melintasi Kota Temanggung menuju beberapa kota penting yang terdapat disekitarnya. Setelah puas menikmati kenyamanan Taman Rekreasi Kartini mampir sejenak di areal pujasera guna menikmati hidangan khas Temanggung seperti kupat tahu, brongkos kikil, bakso samudi, sate dan lain-lain.



KOLAM RENANG PIKATAN INDAH



Kolah renang adalah sarana rekreasi, olah raga dan sekaligus sebagai sumber penghasilan, umumnya dibangun dan dimanfaatkan masyarakat kota setempat pada waktu senggang atau hari libur berenang bersama keluarga, menghilangkan kepenatan selama enam hari lanya bekerja. Kolam renang Pikatan Indah dengan luas 1 hektar terletak di Desa Mudal, Kecamatan temanggung. Untuk mencapai kolam renang ini wisatawan yang telah mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kabupaten Temanggung bisa mempergunakan kendaraan sendiri oleh karena jalannya telah beraspal bagus atau mempergunakan jasa angkutan mikro bis, angkutan kota, angkutan pedesaan atau jasa angkutan ojek. Kondisi fisik kolam renang Pikatan Indah terdiri dari tiga bagian, yaitu:

  • Kolam sumber air:

Sumber air kolam renang Pikatan Indah adalah sumber alami, dibangun sebuah kolam panpungan berukuran 15 x 10 kedalaman 1 meter. Kolam penampung dirindangi 1 pohon beringin besar dengan akar serabut bergantungan di permukaan air membuat suasana menjadi sejuk alami ketika wisatawan berada di sekitarnya.

  • Kolam Renang:

Kolam renang ini berukuran 50 x 20 meter, kedalaman terdiri dari 3,5 meter; 3 meter; 2,5 meter dan 1,5 meter. Pada event-event olah raga renang kolam ini dimanfaatkan baik untuk dilingkungan Kabupaten Temanggung maupun tingkat Regional Jawa Tengah oleh karena memenuhi persyarakat ukuran dan kedalaman.

  • Kolam Pemancingan

Kolam pemancingan letaknya sejajar dengan kolam renang dibatasi tembol setebal 15 centimeter serta dirindangi 2 pohon beringin memberi kenyamanan bagi wisatawan yang menyalurkan hobi memancing di sini. Ikan-ikan yang siap dipancing adalah ikan mas, mujair, tawes, nila, lele lokal dan ikan bandeng.

Fasilitas yang tersedia adalah kamar ganti pakaian putra/putri, papanpeluncur, toilet, pondok berteduh, penitipan barang, warung makan, kios souvenir, loket penjualan tiket, panggung gembira, tempat parkir luas dan musholla. Untuk melestarikan kesegaran air kolam alami, mesti dilakukan konservasi air dan hutan.



KLEDUNG PASS


Kledung merupakan lokasi yang biasanya digunakan oleh para pendaki untuk berkumpul dan memulai pendakian ke Gunung Sindoro. Di sekitar Kledung pemandangan yang tersaji sangatlah sayang apabila dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, dibuatlah Keldung Pass untuk dijadikan alternatif pilihan tempat berekreasi.

Lokasinya ada di Ngadirejo sekitar 25 km dari pusat Kota Temanggun




0 komentar:

Back to TOP